Kehidupan Manipulatif a la MGMT

Ben Goldwasser-Andrew Van Wyngarden
Mulai dari cerita tentang masa kecil lengkap dengan aturan main yang berlaku, kehidupan manipulatif seorang superstar, percintaan masa kini sampai bagaimana mereka begitu mengagumi artis pujaan, band ini mencoba mengemas dengan memberikan sentuhan aransemen psychedelic electronic new wave di dalam setiap lagunya. 

MGMT, band asal negeri Paman Sam ini digerakkan oleh dua orang personil nyentrik bergaya hipstie (gabungan antara  hipster dan hippies), sama-sama lulusan sekolah seni di Wesleyan University, Connecticut yaitu Ben Goldwasser dan Andrew VanWyngarden. Mereka berdua sangat mencintai dan selalu ingin menciptakan suatu aransemen musik yang unik dan menarik agar bisa dinikmati oleh para penikmat musik. Tahun 2005, mereka mencoba mengeluarkan album EP yang pertama yaitu Time to Pretend EP. Hanya terdiri dari enam track yang mereka rilis di album itu, salah satu lagunya sama dengan judul albumnya yaitu Time To Pretend. Dari lagu tersebutlah akhirnya mereka menjadi band pembuka salah satu band rock indie yaitu Of Montreal.

Perkembangan band MGMT bisa dibilang cepat di tengah usia mereka yang masih tergolong cukup muda. Tahun 2006, mereka menemukan rumah produksi Columbia Records, yang melahirkan band Flamming Lips dan melakukan persiapan diri untuk membuat debut album pertama. Hanya selang setahun lamanya, tahun 2007 akhirnya mereka mengeluarkan debut album pertama yang berjudul Oracular Spectacular yang berisi 10 track dengan tiga lagu andalan yaitu Time to Pretend, Kids dan Electric feel. Ternyata album ini membawa mereka kepada kejayaan. Album Oracular Spectacular menjadi album terbaik versi NME Awards tahun 2009 dan Time to Pretend menjadi lagu terbaik dalam NME AWARDS USA tahun 2009. Lagu mereka yang berjudul Electric Feel pernah diremix ulang oleh duo electronic dj asal Prancis, yaitu Justice. Berkat lagu tersebut, Justice meraih penghargaan Best Remixed Recording dalam 51st Grammy Awards. Selain itu, mereka sempat menduduki Most playing track versi last.fm.

Dalam album Oracular Spectacular, irama psychedelic pop, new wave dan electronic rave masih sangat kental terdengar di setiap detail lagu mereka. Penggunaan synthesizer hampir ada disetiap lagu di dalam album ini. Irama Jungle pun bisa didengar di dalam lagu mereka yang berjudul electric feel. Di dalam album ini, setiap liriknya menceritakan tentang kehidupan-kehidupan yang mereka jumpai masa kini. Kehidupan masa kecil, percintaan kaum muda, hidup yang penuh dengan kepura-puraan yang dialami oleh para superstar dan peperangan yang tidak pernah berhenti di muka bumi.

Awal tahun 2010, mereka mengeluarkan album kedua yang berjudul Congratulations. Didalam album ini, harapan untuk mendengarkan lagu-lagu mereka yang berirama psychedelic electronic new wave dengan synthesizer yang biasa mereka sisipkan di lagu-lagu sebelumnya sepertinya sedikit pudar. Di album kedua, mereka menciptakan aransemen musik lebih kepada experimental rock, walaupun masih ada sedikit sentuhan psychedelic tapi untuk kali ini mereka mengedepankan irama-irama rock daripada electronic new wave nya. Seperti lagu mereka berjudul Brian Eno, menceritakan tentang kekaguman mereka terhadap seorang artist multitalenta yang mempunyai nama asli Brian Peter George St. John le Baptiste de la Salle Eno, mereka aransemen dengan irama rock dan sekilas seperti mendengarkan The Doors bangkit kembali. Selain lagu Brian Eno, lagu lain yang berjudul Flash Delirium seperti halnya mendengar irama-irama khas Rolling Stones.

Dapat disimpulkan, MGMT mencoba untuk memberikan warna musik yang berbeda antara album pertama dengan album keduanya. Mungkin bagi para penikmat MGMT yang terlanjur cinta dengan aliran Psychedelic electronic new wave mereka, untuk album kedua ini memang sangat disayangkan dan wajar untuk sedikit kecewa. Tetapi, album kedua mereka juga tidak kalah oke dari album pertamanya.Mereka masih menyuguhkan lirik-lirik yang unik seperti di album pertama. (sumber : wikipedia, pitchfork dan beberapa sumber lain)

No comments