Dalam
peristiwa revolusioner mari kesampingkan dahulu cerita patriarkhi
Ingatlah,
siapa yang mengantarkan manusia berwujud saat ini dari sebongkah daging dan
cairan mani
Bukankah
mereka mengejan dan berjuang adalah pertarungan diri?
Lalu
kenapa kau masih merasa dalam kasta paling tinggi?
Menggandeng
maskot kebesaran mengarak kemana kau berjalan seakan kau paling menawan
Namun
kau tak melihat dia yang seolah tak kasat mata. ya, kau sengaja menutupinya!
Menepis
saja dan menganggap mereka adalah manusia kedua, bahkan ketiga bahkan tanpa
kedudukan
Seolah-olah
mereka hanya seonggok cuilan di dalam kehidupan, padahal merekalah penyimpan
asa
Kau
tahu apa? kau tahu siapa? Dia... mereka... bagian dari perlawanan!
Mereka
para penoreh harapan untuk masa depan. Semudah itu kau lupakan?
Tidak,
mereka tidak akan menyerah! Mereka akan mengukir sejarah!
Mereka
tahu kemana kehidupan akan mengarah. Mereka mengerti bagaimana menjaga bumi dari
tangan-tangan yang salah
Dan
mereka adalah puan
Dan
mereka puan yang melawan
[Jakarta, 10 April 2015. Untuk Para Puan Pejuang Karst Kendeng]
No comments