Guruh Gipsy : Psikedelik Etnik Rasa Lokal


Album Guruh Gipsy
Berbicara musik psikedelik post-rock, kita pasti tertuju pada band band luar. Sigur Ros, Mogwai, Slowdive, beberapa lagu The Beatles di era flower’s generation maupun Velvet Underground. Jangan salah, di Indonesia sendiri punya band psikedelik yang tidak kalah keren. Lagu lagu eksperimental hasil proyek salah satu anak dari Presiden pertama Republik Indonesia ini tidak kalah psikedeliknya dibanding band-band luar. Yup, Band Gipsy dan seorang seniman cerdas maka terciptalah Guruh Gipsy!



Proyek kolaborasi yang digawangi Guruh Soekarno Putra ini terdiri dari para musisi-musisi legendaris yang terbentuk dengan nama Gipsy. Band Gipsy ini banyak mengalami perombakan dan formasi terakhir mereka yaitu Keenan Nasution (drum), Odink Nasution (gitar), Abadi Soesman (keyboard), Roni Harahap (piano / organ), dan Chrisye (vokal). Proyek ini terbentuk pada awal tahun 70 an, dengan lagu pertama Swaramaharddika atau Indonesia Maharddika. Lagu-lagu mereka kental dengan alat musik etnis khas tanah air. Di dalam lagu Indonesia Maharddika, mereka menyatukan gamelan Bali dengan alat-alat musik modern. Sedangkan dalam lagu Choping Larung, mereka memasukkan suling dan piano klasik fusi menjadi satu, tetapi tetap masih kental suasana Balinya. Dengan ambient down tempo dan “kejar-kejaran” tuts piano, lagu ini tidak kalah menarik dibandingkan lagu-lagu psikedelik masa kini.

Lagu-lagu dalam album Guruh Gipsy terdiri dari 6 lagu dan ke enamnya benar-benar mengajak kita ke dalam pesona musik Indonesia yang nyeleneh alias beda dari biasanya. Untuk saya pribadi, mendengar lagu-lagu Guruh Gipsy ini membuat saya makin cinta dengan musik etnis Indonesia. Mungkin untuk saya pribadi, lagu-lagu seperti ini merupakan lagu langka yang patut didengar, tidak melulu lagu-lagu Indonesia yang menye-menye dan menjual kegalauan dalam bentuk lagu yang mendayu-dayu.

Sayang, untuk mendapatkan lagu semacam proyek eksperimental Guruh Gipsy ini sangatlah langka, bahkan kasetnya sendiri pun dahulu tidak banyak yang menjual. Padahal, lagu mereka bisa menjadi panutan musik etnis masa kini.(RAM)

No comments