Purwarupa*


Aku sudah bukanlah aku yang dahulu lagi, Sayang. Kamu pasti masih menyimpan kenangan-kenangan indah saat kita masih berjalan beriringan, seperti rel yang saling berdampingan, tetapi sampai kapan pun kita tidak akan pernah menyatu. Hanya selaras tanpa fusi.

Aku sudah lebih dari apa yang kamu pikirkan, Sayang. Kamu baru bisa merasakan rasanya luluh lantak ketika aku berhenti berjalan. Tidak denganku, aku merasa merdeka seutuhnya ketika memutuskan untuk berhenti menapak dan keluar dari garis batas.

Aku bukan lagi wujud sederhana proses uji coba pembentukan menuju kesempurnaan, Sayang. Kali ini aku sudah hampir sempurna. Aku sudah menjadi media para medioker yang berlomba-lomba menyerupai aku. Lantas, kamu masih tetap larut dengan siapa aku di masa lalumu.

Tapi tenang, aku masih mengingat siapa aku yang kamu ciptakan awal. Aku masih ingat kamu, walaupun aku tidak bisa lagi menjamahmu. Aku sudah banyak terjamah tangan-tangan kasar dan berwarna warni. Aku masih hitam-putih, masih di antara.

Suatu waktu aku akan kembali lagi padamu. Apakah kamu masih mengingat purwarupa ku?

*) prototipe; wujud awal

No comments