![]() |
Source : skjoldlodge.com |
Mati itu bukanlah suatu musibah, mati itu adalah
berkah
Seperti kata pepatah latin, Memento mori, "ingatlah
pada kematian". Kenapa sebagian besar manusia takut menghadapi kematian?
Padahal, kematian itu pasti, tak dapat terelakkan.
Kenapa orang berduka dalam upacara kematian? Bukankah tak
selamanya seseorang mati itu menyedihkan? Seseorang bisa lebih bahagia dalam
kematiannya atau tidak lagi merasakan dan mengetahui kesedihan orang-orang yang
ditinggalkan.
Jika kehidupan dunia adalah mimpi dan kematian adalah
hidup yang sebenarnya, siapkah anda untuk terbangun dari mimpi dunia dan
menghadapi kehidupan sebenarnya?
-mungkinkah mati itu tidur, bila hidup hanyalah mimpi
dan gambaran bahagia
luput seperti hantu berlalu
segala kesenangan fana seakan-akan khayali
betapapun, hemat kita : matilah terperi antara pilu
(Tentang Mati, Leila S. Chudori dalam cerpen Keats)
sebenernya yang orang-orang takutin itu bukan matinya, tapi pengadilan dan ganjaran setelahnya. kalo gue sih :D
ReplyDeletetapi kalau seandainya ternyata saat kita mati, ganjaran yang katanya begini-begitu ternyata ga ada, gimana? *just asking and wondering :p
ReplyDeletekita ternyata berlaku baik karena ingin mendapat 'ganjaran baik' di kehidupan setelah mati..hmm..
ReplyDeleteGimana kalo setelah mati, kita nggak akan ngerasain apa-apa, sama kayak apa yang kita rasain sebelum kita lahir. Nothing. Seakan-akan kita nggak pernah ada. Siapkah menerima itu semua? :)
ReplyDelete